loading...
Tari Manuk Rawa pertama kali diciptakan pada tahun 1981 oleh I Wayan Dibia (koreografer) dan I Wayan Beratha (komposer). Sebelum menjadi sebuah tari lepas, Tari Manukrawa merupakan bagian dari Sendratari Mahabharata Bale Gala-Gala karya tim sendratari Ramayana/Mahabharata Propinsi Bali yang ditampilkan dalam Pesta Kesenian Bali tahun 1980.
Tarian yang dibawakan oleh sekelompok (antara 5 sampai 7 orang ) penari wanita ini merupakan tarian kreasi baru yang menggambarkan perilaku sekelompok burung (manuk) air (rawa) sebagaimana yang dikisahkan di dalam cerita Wana Parwa dari Epos Mahabharata.
Dari sejarah Tari Manukrawa, gerakannya diambil dari tari klasik Bali yang dipadukan dengan gerakan tari dari Jawa dan Sunda, yang telah dimodifikasikan sesuai dengan tuntutan keindahan.
Seperti halnya Tari Cendrawasih dan Tari Belibis dari Bali. Tarian Manukarawa terinspirasi dari burung Manukrawa sendiri. Manukrawa diambil dari kata Manuk yang artinya burung. Jadi Manukrawa adalah burung yang hidup di rawa. Maka tidak heran jika Tari Manukrawa menyerupai gerakan Manukarawa.
Tarian ini menggambarkan sekelompok burung rawa-rawa yang sedang bercanda ria sambil mencari makan. Tari ini biasanya dipertunjukan atau dimainkan oleh anak kecil, bukan untuk dewasa. Dari segi gerakan tarian Manukarawa lebih banyak jongkok-berdiri.
Jika dilihat dari penari yang dilakukan oleh anak-anak, tidak seperti tari Bali lainnya yang cenderung dimainkan oleh orang dewasa dan mempunyai nilai magis, begitupun fungsionalitanya tidak sembarang dan pertunjukannyapun tidak dilakukan sembarang, hanya di hari-hari tertentu saja.
Tari Manuk Rawa sendiri tidak ada tujuan khusus. Secara umum Tari Manukrawa hanya sebagai hiburan semata bagi anak-anak. Disamping sebagai media pembelajaran untuk mengenal burung manukrawa sendiri juga sebagai mengenal tradisi Bali.
Subscribe Here >>
Post a Comment
0 komentar